[FF SERIES] MY GILFRIEND IS A PRETTY MAID [CHAPTER 1]

Posted: October 21, 2015 in AFTER SCHOOL, CHANANA, CHANYEOL, EXO, EXOSCHOOL, fanfiction, NANA
Tags: , , , , , , , , , , , , , ,

Annyeong~ Welcome to my first Chanana fanfiction! Hehehe~

Awal ff ini sih maincast-nya Sehun sama Irene, tapi karena fangirling Nana dalam hati lagi โ€˜on fireโ€™ ditambah hasrat bikin ff chaper, jadi terciptalah ff dengan judul ini. Karakternya less OOC, apalagi sambil ngebayangin muka Chanyeol yang judes-judes ngegemesin, errrwwww~ (?)

Well, daripada liat curhatan author mending langsung baca deh chapter 1.

Jangan lupa tinggalin jejak ya (jika berkenan) ๐Ÿ˜€

Happy Reading ^^

Ratingย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  : G (General) & T (Teenager)

Genreย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  : Romance, friendship

Author ย  ย  ย  ย  ย  ย  ย : Gita Dhebby ( @gitadhebby )

Lengthย ย ย ย  ย  ย  ย  ย  : Chapter / Series Fic

Cast ย  ย  ย  ย  ย  ย  ย  ย  :

Im Nana

Park Chanyeol

Do Kyungsoo, Park Lizzy, Choi Minho

MGIAPM 1

โ—Šย ย ย ย ย ย ย ย ย  โ—Šย ย ย ย ย ย ย ย ย  โ—Š

No One POV

“Im Nana” panggil seorang lelaki setengah baya. “Kemarilah”

Dengan sigap gadis yang dipanggil itu pun menghampirinya. “Nae, ahjussi

“Ini” ucap ahjussi itu sambil memberikan sebuah plastik besar. “Antarkan makanannya ke alamat iniโ€

Eoh? Mr. Park? Ahjussi, kenapa harus aku? Memangnya Dio kemana?”

“Alah! Bocah tengik itu sejak semalam belum pulang” maki ahjussi dengan nada marah. “Lihat saja, kalau pulang nanti aku akan menghabisinya!”

Ahjussi jangan begitu. Dia itu anakmu”

“Sejak kapan aku mengakuinya sebagai anak? Kerjaannya hanya bermalas-malasan di rumah. Apa dia di sekolah juga begitu?”

“Tidak juga”

“Sudah jangan membicarakannya lagi, membuatku emosi saja. Sudah sana antarkan”

“Baiklah” jawab gadis itu mengambil alih plastik yang berisi makanan. Kemudian keluar restoran dan mengambil motornya.

>

Im Nana, siswi kelas 2 SMA yang lumayan terkenal di sekolah karena kecantikannya. Sayangnya Nana bukan terlahir dari keluarga kaya, ia hidup sendirian di Seoul karena orang tuanya sudah meninggal sejak masih kecil, hanya tinggal nenek dan kakekknya yang tinggal di Daegu. Ia pun harus membiayai hidupnya sendiri. Saat ini diam-dam ia menjadi pelayan part time di sebuah restoran seafood. Dan kebetulan anak dari pemilik restoran itu adalah Do Kyungsoo, teman dekat dan juga hoobaenya di sekolah.

>

โ€œJamkkanman~ Ehh? Pelanggan ini adalah tetanggaku?โ€ ucapnya saat melihat alamat rumah yang hanya berbeda satu angka dengannya. Ia pun segera bergegeas pergi. โ€œAh! Pemilik rumah mewah itu. Jadi, aku akan bertemu dengannya. Bagus. Sekalian memperkenalkan diri sajaโ€

Whoah~ Ternyata memang besar sekali! Baru kali ini aku melihatnya dari dekat” Serunya memandangi rumah itu. Walaupun terhalang oleh gerbang, dengan jelas ia bisa melihat betapa luasnya halaman rumahnya. Tidak henti-hentinya ia memuji rumah itu sampai tidak sadar kalau ada lelaki yang sejak tadi memandanginya.

HEY~

Eomo kamjjagiya!” Pekik Nana sambil menoleh ke arah lelaki itu.

“Mau sampai kapan berdiri disitu?” Sahut lelaki itu. “Cepat masuk!”

Eoh, sejak kapan disitu?” Tanya Nana bingung. “Kau… Sepertinya aku pernah melihatmu” tanyanya, mencoba mengingat namun lelaki itu malah menatapnya sinis.

“Kau~ pengantar makanan dari restoran kan?” Tanya lelaki itu mengalihkan pembicaraan.

Eoh? Nae… Kau Mr. Park?” tanya Nana.

“Masuklah. Kau membuatku hampir mati kelaparan” gumamnya sambil melengos.

Nana mengernyitkan dahi. “Cih! Kalau bukan pelanggan restoran aku pasti sudah memakinya” kutuknya dalam hati.

Dengan perasaan antara kesal dan kagum Ia masuk ke dalam rumah lelaki itu.

“Tunggu sebentar, apa kita pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Nana lagi, ia masih penasaran. Lelaki itu malah mengabaikan dan meninggalkannya sendirian di ruang tamu.

Cih! Menyebalkan!” Dumal Nana. Lagi-lagi mulutnya komat-kamit mengutuk lelaki itu.

“Ini uangnya, dan ini tips untukmu” ucap lelaki itu dengan wajah datar.

Whoah~ banyak sekali” seru Nana melihat lembaran uang di tangannya.

“Aku sudah menyuruh pelayan wanita mengantar jauh-jauh kesini, jadi kuberikan kau tips lebih” jelasnya. “Bersyukur saja aku masih baik padamu walaupun kau mengantarkannya telat”

Nae? Tapi…”

“Sudah sana keluar” usir lelaki itu dengan tangan kanannya.

Mwo?!” Pekik Nana. Ia pun keluar dari rumah itu. “Walaupun aku melakukan kesalahan, bukankah dia terlalu berlebihan? Dia tampak lebih muda, bagaimana bisa dia bicara kasar padaku?” Dumal Nana sambil menutup gerbang.

โ—Šย ย ย ย ย ย ย ย ย  โ—Šย ย ย ย ย ย ย ย ย  โ—Š

Chanyeol POV

Ah Jinjja, kenapa cuaca hari ini sangat dingin. Keluhku. Untung saja tadi habis olahragajadi sedikit berkeringat. Kalau tidka aku pasti mati membeku.

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore. Cacing ganas sepertinya sudah menggerogoti perutku. Aku mengambil ponsel untuk menelepon salah satu temanku, pemilik sebuah restoan seafood yang menjadi langgananku.

โ€œHallo/Kau disana?/Ah begitu/Tidak apa-apa. Aku mau kesana sekarang/Sampai ketemu besok Dio/โ€ ucapku sambil menutup ponsel. Aku bergegas ke restoran karena laparku sudah tidak tertahan. Aku duduk di meja paling pojok.

Aku memanggil seorang pelayan untuk memesan makanan. Ia menghampiriku. Sebentar. Wajahnya, sepertinya pernah kulihat. Ah! Pelayan yang waktu itu mengantar makanan ke rumahku. Aku melihatnya lagi. Ini pasti pertanda buruk.

โ€œSelamat datang tuan. Anda mau pesan apa?โ€ tanyanya dengan nada ramah, sepertinya ia tidak mengenaliku. Baguslah. Sekilas aku melirik padanya, namun ternyata! Ia sedang menatapku tajam. Apa-apaan dia?!

Nana POV

โ€œBukankah ini lelaki yang tempo hari memesan makanan. Jangan sampai dia tahu kalau aku adalah tetangganya. Ini pasti sangat memalukanโ€ batinku sambil menatap ke arahnya.

โ€œOy~โ€ panggilnya lirih. โ€œApa yang sedang kau lihat?โ€

Aku menggeleng sambIl tersenyum seramah mungkin. Walau bagaimanapun dia adalah tamu restoran kami. Dan tamu adalah raja.

โ—Šย ย ย ย ย ย ย ย ย  โ—Šย ย ย ย ย ย ย ย ย  โ—Š

No One POV

Hhh~ Lelaki itu lagi” keluh Nana. Diam-diam ia mengintip dari balik pintu dapur.

“Ada apa Nana-ya?” tanya bibi Rin, pelayan senior di restoran itu.

“Tidak apa-apa” Nana menggeleng pelan.

“Sebaiknya kau layani tamu yang baru datang itu”

Eoh? Ba..bagaimana kalau bibi saja?โ€

“Aku sedang sibuk, makanan dari meja 15 belum diantar. Sudah sana~”

Ah nae~” Nana mengangguk pasrah.

Dengan ragu ia berjalan mendekati seorang pelanggan yang akhir-akhir sering ia layani. Kali ini lelaki itu terlihat berbeda, dengan mantel abu-abu dan celana coklat yang kemungkinan adalah seragam sekolah miliknya.

“Sepertinya aku pernah melihat celana itu” batin Nana. “Se..selamat sore. A..apa anda sudah menulis pesanannya?” tanyanya sedikit gugup. Ia menutupi rok pendeknya dengan nampan yang biasa ia bawa.

Lelaki itu agak terkejut melihat Nana yang baru datang. Ia menatap Nana dari atas sampai bawah kakinya.

“Kau…?”

Nae?

“Pelayan yang biasa mengantarkan makanan ke rumahku?”

“I..iya? Ke..kenapa?” tanya Nana bingung. Lelaki itu menggeleng.

Lelaki itu terus memandangi sosok gadis di depannya. Nana hanya diam ketika sadar kalau sedang diamati.

“Tumben sekali anda datang kesini, biasanya memesan lewat telepon” tanyanya saat lelaki itu sedang mencatat daftar makanan.

“Ini juga mau kubawa pulang”

Eoh? Kukira makan disini”

“Memangnya kenapa?”

“Tidak. Eum… Pesanannya sudah ditulis? Aku akan kembali setelah makanannya siap”

ย “Makanannya sudah lengkap semua kan?” tanya Nana sambil mengecek daftar makanannya.

Lelaki itu mengangguk. Lalu mengulurkan beberapa lembar uang, namun Nana tidak merespon malah menundukkan kepalanya.

“Tidak perlu. Ini sudah menjadi tugasku sebagai pelayan” jelasnya. “Lagipula anda adalah pelanggan kami. Jadi…”

“Yasudah kalau tidak mau” potong lelaki itu sambil memasukkan uangnya kembali ke kantong. Seperti yang ia duga, gadis itu pasti akan menolak.

Nae~ Terima kasih. Selamat menikmati” ucapnya sambil tersenyum canggung. Lelaki itu hanya mengangguk menanggapinya kemudian membawa bungkusan makanannya pulang.

“Akhirnya dia pergi juga” keluh Nana sambil menyandarkan tubuhnya di pintu pantri.

“Kenapa? Sepertinya kau lega sekali? Jangan seperti itu pada pelanggan” sahut bibi Rin yang muncul di belakang Nana.

“Darimana bibi tahu dia pelanggan kita? Dia kan tidak pernah datang kesini?”

“Pernah beberapa kali kesini. Biasanya dia memesan lewat telepon kan?” ucap bibi Rin.

“Bibi seorang stalker ya?” canda Nana.

Haha bukan. Dio…” bibi Rin menghentikan ucapannya. Lalu menunjuk ke meja bekas lelaki itu duduk. “Eh lihat~ Sepertinya ada sesuatu disana?”

Huh?!”

“Coba lihat sana”

Nana menghampiri meja itu, lalu meraih sesuatu yang tersangkut di ujung kursi. “Huh?! Jas? Ini milikku?” ucapnya sambil mengamati jas itu. Ia bergegas ke ruang ganti dan membuka lokernya. “Bukan. Punyaku masih ada di dalam loker. Lalu…” ia berpikir sejenak. “Jangan-jangan ini punya lelaki itu!” serunya.

“Ada apa Nana-ya?” seru bibi Rin yang kemudian menghampirinya. “Ini milik pelanggan yang tadi?” tanyanya. “Ketinggalan ya, yasudah simpan saja di resepsionis kalau dia kembali untuk mengambilnya” usul bibi Rin. “Eh, sepertinya jas ini seperti seragam sekolahmu ya? Ah benar! Kau satu sekolah dengannya?”

Eoh? A..aku…”

“Nana tahu dimana rumahnya? Lebih baik antarkan kesana, kasihan dia pasti bingung sekali”

“Ta..tapi…” ucap Nana terbata-bata.

ย Atas bujukan bibi Rin, akhirnya Nana membawa jas sekolah milik lelaki itu.

“Ba..bagaimana aku mengembalikannya ya? Kalau kukembalikan sekarang dia akan melihat seragamku yang sama dengannya. Lalu tahu juga kalau dia adalah tetanggaku? Ah! Memalukan sekali!” dumalnya sendiri. Sampai ia tidak sadar kalau sudah berada di depan rumahnya. Ia membuka pintu gerbang sambil menoleh sekilas pada rumah lelaki itu.

Hey~” sapa seorang lelaki di belakangnya. Sontak Nana kaget dan langsung menoleh ke arahnya. Matanya terbelalak saat tahu siapa yang memanggilnya.

Eoh? Ka..kau…” seru Nana gugup. “Sedang apa malam-malam di luar rumah?”

Huh? Aku baru saja pulang dari restoran. Jas sekolahku ketinggalan disana, tapi mereka bilang dibawa olehmu” jelasnya. “Mana?”

Huh? I..iya, tadi a..aku… Ini” sahut Nana terbata-bata, langsung memberikan jas itu.

“Nanti dulu” lelaki itu perlahan mendekati Nana. Lalu mengamati pakaiannya. “Ini kan seragam sekolahku. Kau sekolah di Saint Art?” tanyanya tiba-tiba.

Huh?! Eum… I..iya, aku me..memang sekolah disana. Aku ti..tingkat dua”

“Benarkah? Jadi satu sekolah denganku?” tanyanya. “Kkau sedang apa disini? Ini rumahmu?”

“Bu..bukan!” geleng Nana cepat. “Aku kesini ingin mengembalikan jasmu itu dan…”

“Tapi rumahku kan di sebelah situ” potong lelaki itu. “Ini rumahmu kan? Kau baru saja membuka pintu gerbangnya” tambahnya sambil menunjuk pintu gerbang yang terbuka.

Nana membeku di tempatnya.

ย “Eoh? A..aku!”

Hey! Jadi kita tetanggaan? Kenapa kau tidak bilang? Cih~ Sulit dipercaya”

“Itu… Aku juga baru tahu kalau kau tinggal di sebelah rumahku”

Mwo? Kau kan sudah sering mengantar makanan ke rumahku” jawabnya. “Hhh~ Baiklah, ini sudah malam. Lebih baik masuk atau akan ada seseorang yang menculikmu”

Huh?” sahut Nana. Ia menoleh ke jalanan yang memang terlihat sepi dan gelap. “I..iya…”

“Sampai jumpa besok di sekolah” sahut lelaki itu. Ia berjalan ke rumahnya sambil menyunggingkan senyumannya yang penuh arti.

Nana terus berperang melawan pikirannya yang mengatakan jika lelaki itu akan mempermalukannya di sekolah degan menyebarkan fakta jika dia adalah seorang pelayan restoran.

“SHIT!” dumal Nana sampai di kamarnya. โ€œKetahuan! Lelaki itu sudah mengetahui kalau aku satu sekolah dengannya. Dia juga tahu kalau aku adalah tetangganya! Habislah aku! Arrgghhh!” teriak Nana histeris, wajahnya terlihat sangat depresi. “Tidak! Aku tidak bisa membiarkan ini! Aku harus bicara dengannya! Ah tidak! Atau aku pura-pura tidak mengenalnya saja ya?! Ide bagus! Tapi… Bagaimana kalau dia…!”

โ—Šย ย ย ย ย ย ย ย ย  โ—Šย ย ย ย ย ย ย ย ย  โ—Š

TBC~ย 

Comments
  1. Niken Rahmawati says:

    Kereennnnn ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

  2. chanana says:

    like your story…keep updating!!Chanana hwaiti!!

  3. flesa says:

    Nextt dong thorrr ff nya… 👍 👍

  4. Pcyzyxosh says:

    Next yaa hihii

  5. Itah says:

    Next!!.

  6. ana says:

    lanjuti kisahnya…penasaran apa yang akan berlaku sama chanyeol dan nana..

  7. chananablog says:

    masih menanti dan berharap next up datenya…

Leave a comment